Selasa, 07 Februari 2012

Biografi Tjokorda Raka Sukawati - Penemu Jalan Layang

Tjokorda Raka Sukawati Ir. Tjokorda Raka Sukawati lahir di Ubud, Bali pada 3 Mei 1931 adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu atau jalan layang, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya, Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996. Beliau meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.

Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium saat dipraktekkan. Namun ia merasa yakin temuannya bisa bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya dipraktekkan, beliau yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad saat itu, dengan mengatakan bahwa ia bersedia mundur dari direktur PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum saat itu, bila temuannya itu ternyata tidak bisa bekerja. Namun ternyata temuan Sosrobahu itu dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa kurang suatu apa pun.

Dia mengatakan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, sebenarnya angka misterius bagi beliau, entah dari mana saat itu beliau menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cm². Persis sama dengan ketetapan angka wangsit tadi.

Di ujung kariernya di PT. Hutama Karya, Tjokorda terseret persoalan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang menimpa perusahaan konstruksi itu. Tjokorda harus berurusan dengan masalah commercial paper, hal yang asing bagi seorang insinyur seperti dirinya. Ia sempat berurusan dengan pengadilan. Kasus ini terkuat menyusul krisis finansial Asia yang membuat banyak perusahaan konstruksi terkena masalah.

sosrobahu
metode sosrobahuflyover sosrobahu
Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih unggul soal kepraktisan dibandingkan versi sebelumnya. Kini beliau tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.

Referensi :

- http://sutrawidanta.wordpress.com/2010/07/13/tjokorda-raka-sukawati/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tjokorda_Raka_Sukawati
Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com

Biografi Daniel Gabriel Fahrenheit - Penemu Tempratur Fahrenheit

Biografi Daniel Gabriel Fahrenheit Daniel Gabriel Fahrenheit lahir 24 Mei 1686 adalah seorang fisikawan Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah pedagang yang membawa keluarganya hidup berpindah-pindah ke beberapa kota Hansa di Eropa untuk mengejar kekayaan. Kedua orang tua Fahrenheit meninggal secara tiba-tiba karena memakan jamur beracun ketika dia berumur 16 tahun. Sejak saat itu, dia meninggalkan pendidikannya dan bekerja pada perusahaan perdagangan di Amsterdam. Di waktu luangnya, Fahrenheit terus bereksperimen. Pekerjaannya membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan dengan tokoh akademis ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian Wolff. Pada tahun 1718, dia berhenti dari pekerjaanya dan mengajar di Amsterdam. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724.

pada 1720, setelah melakukan berbagai penelitian. Dia menemukan bahwa pengangguran air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam thermometer tersebut kemudian diberi nama “Fahrenheit”, sesuai nama penemuannya. Fahrenheit meninggal dunia pada 1736.

Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahawa Fahrenheit menentukan titik nol (0 derajat Fahrenheit) dan 100 derajat F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperature di luar terendah yang dapat diukur dan temperature badanya sendiri. Temperature di luar terendah dia jadikan titik nol yang diukur pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdansk (danzig) (-17,8 derajat Celcius).

Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif yang mana skala Ole Ramer sering menunjukkan temperature negative dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit, memutuskan bahwa suhu tubuhnya dalah 100 derajat F. suhu tubuh normal adalah mendekati 98,6 derajat F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika eksperimen atau termometernya tidak akurat.

Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 derajat F) pada skalanya sebagai suhu yang mana campuran yang sama antara es dan garam melebur 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tetapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 subdivisi sama besar, dan mengahsilkan skala 96 derajat. Dia menemukan bahwa air (tanpa campuran apapun) akan membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.

Pendapat ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika popular The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Ramer yang mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminsai pacahan serta menigkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat).

Kemudian, dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperature normal tubuh manusia (ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derjat sehingga ada 64 interval akan membagi dua sehingga dia dapat menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut dua kali. Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebernarnya akan berbeda dengan 32 derajat F dan 212 derajat F.

Beberapa waktu setelah kematian Fahrenheit, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 derjat F dan 212 derajat F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperature tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 derajat F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 derajat F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 derajat F akan lebih akurat.

Termometer FahrenheitKisah keempat adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Diceritakan bahwa skala ini ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota organisasi persaudaraan Freemasonry. Dalam organisasi terebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin suat kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut.

Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperature manusia akan mati beku karena kedinginan 100 derajat adalah temperature manusia akan mati karena panas. Untuk alasan itu , 0 sampai 100 menunjukkan tentang manusia dapat hidup. Sementara itu, versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air, temperature normal tubuh manusia, dan titik didih air. Dia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air menjadi 180 derajat. Mengatur temperature normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut. Daniel Gabriel Fahrenheit meninggal 16 September 1736 pada umur 50 tahun.

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Gabriel_Fahrenheit
- http://info-biografi.blogspot.com/2010/05/biografi-daniel-gabriel-fahrenheit.html

Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com

Senin, 06 Februari 2012

Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta

Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta
Biasa dikenal rakyat sebagai Jokowi, Saat ini ia menjabat sebagai Gubernur terpilih DKI Jakarta bersama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi Wakil Gubernur di DKI Jakarta. Jokowi merupakan salah satu sosok penting berkembang pesatnya kota Solo sebagai Spirit of Java, Brand kota Solo. Sosok pemimpin yang merakyat tak heran bila ia dua kali menjabat sebagai walikota solo dan sangat dihormati oleh warga solo sebagai walikota. Ia terpilih oleh majalah Tempo sebagai 10 orang pemimpin terbaik di Indonesia, dan memang penghargaan yang saat pantas ia terima, dan dinobatkan pula sebagai walikota Teladan nomor satu di Indonesia oleh pemerintah dan Walikota nomor tiga terbaik di Dunia karena usahanya dalam mengembangkan kota Solo. Merupakan seorang yang pro Rakyat dan anti investasi, ia lebih mementingkan usaha rakyat dan mengembangkan pasar pasar tradisional yang merupakan aset kota Solo.

Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Ia dicalonkan oleh PDI-P. Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman.

Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"

Keberhasilan Jokowi menata kota solo di mulai dari merelokasi pedagang barang bekas di taman banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.

Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta
Beberapa hal yang mungkin Anda perlu tahu tentang Joko Widodo, Walikota Solo
  • Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90%
  • Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota (berkisar Beliau sebenarnya tidak antusias (tidakàsekitar +/- 7-8 juta rupiah) menginginkan membicarakan masalah ini, mem-blow up masalah ini).
  • Beliau setiap hari hanya duduk dikantor +/- 2-3 jam, selebihnya terjun langsung ke lapangan, sidak, dll.
  • Beliau adalah seorang yang pro rakyat; pro pasar, pro pengusaha (kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha. Beliau sangat selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan rakyat nya).
  • Beliau menggunakan mobil dinas pribadi nya yang sudah 10 tahun belakangan dari walikota sebelumnya belum pernah diganti (menurut cerita pernah beberapa kali mogok, namun tidak lantas sampai mengganggu aktivitasnya).
  • Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat dibawahnya yang tidak mengikuti “cara” beliau, akan segera ditinggal oleh nya.

Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang yang di lakukan dari Jokowi untuk rakyatnya. Nah pemimpin inilah yang yang di perlukan di seluruh indonesia. Cerita kepemimpinannya dan kesederhanaannya mengingatkan saya dengan biografi Mahmoud Ahmadinejjad yang merupakan salah satu pemimpin teladan yang membawa kemajuan bagi rakyat Iran sama seperti Pak Jokowi. berikut ini sedikit profil dari jokowi

Joko Widodo dan mobil esemka
Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.

Saat ini, Jokowi menjabat untuk periode kedua. Kemenangan mutlak diperoleh saat pemilihan wali kota tahun lalu. Nama Jokowi kini tidak hanya populer, tapi kepribadiannya juga disukai masyarakat. Setidaknya, ketika pergi ke pasar-pasar, para pedagang beramai-ramai memanggilnya, atau paling tidak berbisik pada orang sebelahnya, “Eh..itu Pak Joko.”

Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.

Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta


Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, Joko Widodo atau Jokowi maju bersama Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dengan diusung oleh Partai PDI Perjuangan dan Gerindra. Pilkada di DKI Jakarta berlangsung selama dua putaran dimana pada putaran kedua Jokowi dan Ahok memenangkan pilkada DKI Jakarta dengan presentase 53,82% suara mengungguli lawannya yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Banyak harapan rakyat atas terpilihnya Jokowi yang dianggap low profile agar bisa mengatasi masalah kompleks di ibukota Indonesia ini.

Wawancara dengan Joko Widodo

Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta

Sikap apa yang Anda bawa dalam menjalankan karier sebagai birokrat?
Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan, mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.

Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah tinggi-tinggi. Sederhana sekali.

Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak.

Awalnya reaksi internal bagaimana?
Ya biasa, resistensi setahun di depan, tapi setelah itu, ya, biasa saja. Semuanya kalau sudah biasa, ya semuanya senang. Ya, kita mengerti itu masalah kue, ternyata ya juga bisa dilakukan.

Untuk mengubah sistem proses KTP itu, tiga lurah saya copot, satu camat saya copot. Saat itu, ketika rapat diikuti 51 lurah, ada tiga lurah yang kelihatan tidak niat. Enggak mungkin satu jam, pak, paling tiga hari, kata mereka. Besoknya lurah itu tidak menjabat. Kalau saya, gitu saja. Rapat lima camat lagi, ada satu camat, sulit pak, karena harus entri data. Wah ini sama, lah. Ya, sudah.

Nyatanya, setelah mereka hilang, sistemnya bisa jalan. Seluruh kecamatan sekarang sudah seperti bank. Tidak ada lagi sekat antara masyarakat dan pegawai, terbuka semua. Satu jam juga sudah jadi. Rupiah yang harus dibayar sesuai perda, Rp 5.000.

Anda juga punya pengalaman menarik dalam penanganan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kemudian banyak menjadi rujukan?
Iya. Sekarang banyak daerah-daerah ke sini, mau mengubah mindset. Oh ternyata penanganan (PKL) bisa tanpa berantem. Memang tidak mudah. Pengalaman kami waktu itu adalah memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah dijadikan tempat jualan bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun. Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan.

Lima tahun yang lalu, mereka saya undang makan di sini (ruang rapat rumah dinas wali kota). Saya ajak makan siang, saya ajak makan malam. Saya ajak bicara. Sampai 54 kali, saya ajak makan siang, makan malam, seperti ini. Tujuh bulan seperti ini. Akhirnya, mereka mau pindah. Enggak usah di-gebukin.

Mengapa butuh tujuh bulan, mengapa tidak di tiga bulan pertama?
Kita melihat-melihat angin, lah. Kalau Anda lihat, pertama kali mereka saya ajak ke sini, mereka semuanya langsung pasang spanduk. Pokoknya kalau dipindah, akan berjuang sampai titik darah penghabisan, nyiapin bambu runcing. Bahkan, ada yang mengancam membakar balai kota.

Situasi panas itu sampai pertemuan ke berapa?
Masih sampai pertemuan ke-30. Pertemuan 30-50 baru kita berbicara. Mereka butuh apa, mereka ingin apa, mereka khawatir mengenai apa. Dulu, mereka minta sembilan trayek angkot untuk menuju wilayah baru. Kita beri tiga angkutan umum. Jalannya yang sempit, kita perlebar.

Yang sulit itu, mereka meminta jaminan omzet di tempat yang baru sama seperti di tempat yang lama. Wah, bagaimana wali kota disuruh menjamin seperti itu. Jawaban saya, rezeki yang atur di atas, tapi nanti selama empat bulan akan saya iklankan di televisi lokal, di koran lokal, saya pasang spanduk di seluruh penjuru kota. Akhirnya, mereka mau pindah.

Pindahnya mereka saya siapkan 45 truk, saya tunggui dua hari, mereka pindah sendiri-sendiri. Pindahnya mereka dari tempat lama ke tempat baru saya kirab dengan prajurit keraton. Ini yang enggak ada di dunia mana pun. Mereka bawa tumpeng satu per satu sebagai simbol kemakmuran. Artinya, pindahnya senang. Tempat yang lama sudah jadi ruang terbuka hijau kembali.

Omzetnya di tempat yang baru?
Bisa empat kali. Bisa tanya ke sana, jangan tanya saya. Tapi, ya kira-kira ada yang sepuluh kali, ada yang empat kali. Rata-rata empat kali. Ada yang sebulan Rp 300 juta. Itu sudah bukan PKL lagi, geleng-geleng saya.

Bagaimana dengan PKL yang lain?
Setelah yang eks-PKL Banjarsari pindah, tidak sulit meyakinkan yang lain. Cukup pertemuan tiga sampai tujuh kali pertemuan selesai. Sampai saat ini, kita sudah pindahkan 23 titik PKL, tidak ada masalah.

Lha yang repot sekarang ini malah pedagang PKL itu minta direlokasi. Kita yang nggak punya duit. Sampai sekarang ini, masih 38 persen PKL yang belum direlokasi. Jadi, kalau masih melihat PKL di jalan atau trotoar, itu bagian dari 38 persen tadi.

Tampaknya, pemberdayaan pasar menjadi perhatian Anda?
Oiya. Kita sudah merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang besar.

Dulu, ketika saya masuk, pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya banyak sekali, kok. Ini yang harus dilihat. Asal manajemennya bagus, enggak rugi kita bangun-bangun pasar. Masyarakat-pedagang terlayani, kita dapat income seperti itu.

Sementara kalau mal, enggak tahu saya, paling bayar IMB saja, kita mau tarik apa? Makanya, mal juga kita batasi. Begitu juga hypermarket kita batasi. Bahkan, minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan.

Tapi, sepertinya Pasar Klewer belum tersentuh ya, kondisinya masih kurang nyaman?
Klewer itu, waduh. Duitnya gede sekali. Kemarin, dihitung investor, Rp 400 miliar. Duit dari mana? Anggaran berapa puluh tahun, kita mau cari jurus apa belum ketemu. Anggaran belanja Solo Rp 780 miliar, tahun ini Rp 1,26 triliun. Tidak mampu kita. Pedagang di Klewer lebih banyak, 3.000-an pedagang, pasarnya juga besar sekali. Di situ, yang Solo banyak, Sukoharjo banyak, Sragen banyak, Jepara ada, Pekalongan ada, Tegal ada. Batik dari mana-mana. Tapi, saya yakin ada jurusnya, hanya belum ketemu aja.

Soal pendidikan, di beberapa daerah sudah banyak dilakukan pendidikan gratis, apakah di Solo juga begitu?
Kita beda. Di sini, kita menerbitkan kartu untuk siswa, ada platinum, gold, dan silver. Mereka yang paling miskin itu memperoleh kartu platinum. Mereka ini gratis semuanya, mulai dari uang pangkal sampai kebutuhan sekolah dan juga biaya operasional. Kemudian, yang gold itu mendapat fasilitas, tapi tak sebanyak platinum. Begitu juga yang silver, hanya dibayari pemkot untuk kebutuhan tertentu.

Itu juga yang diberlakukan untuk kesehatan?
Iya, ada kartu seperti itu, ada gold dan silver. Gold ini untuk mereka yang masuk golongan sangat miskin. Semua gratis, perawatan rawat inap, bahkan cuci darah pun untuk yang gold ini gratis.

Tampaknya, sekarang masyarakat sudah percaya pada Anda, padahal di awal terpilih, banyak yang sangsi?
Yah, satu tahun, lah. Namanya belum dikenal, saya kan bukan potongan wali kota, kurus, jelek. Saya juga enggak pernah muncul di Solo, apalagi bisnis saya 100 persen ekspor. Ada yang sangsi, ya biar saja, sampai sekarang enggak apa-apa. Mau sangsi, mau menilai jelek, terserah orang.

Dulu, apa niat awalnya jadi wali kota?
Enggak ada niat, kecelakaan. Ndak tahu itu. Dulu, pilkada pertama, kita dapat suara 37 persen, menang tipis. Wong saya bukan orang terkenal, kok. Yang lain terkenal semuanya kan, saya enggak. Tapi, kelihatannya masyarakat sudah malas dengan orang terkenal. Mau coba yang enggak terkenal. Coba-coba, jadi saya bilang kecelakaan tadi itu memang betul.

Hal apa yang paling mengesankan selama Anda menjadi wali kota?
Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi, sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-kadang lucu juga. Tapi kita nikmati.

Apa kesulitan yang paling pertama Anda temui saat menjabat sebagai wali kota?
Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin, seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur.

Apa pertimbangannya saat Anda mencalonkan untuk kali kedua?
Sebetulnya, saya enggak mau. Mau balik lagi ke habitat tukang kayu. Saat itu, setiap hari datang berbondong-bondong berbagai kelompok yang mendorong saya maju lagi. Mereka katakan, ini suara rakyat. Saya berpikir, ini benar ndak, apa hanya rekayasa politik. Dua minggu saya cuti, pusing saya mikir itu. Saya pulang, okelah saya survei saja. Saya survei pertama, dapatnya 87 persen. Enggak percaya, saya survei lagi, dapatnya 87 persen lagi.

Setelah survei itu, saya melihat, benar-benar ada keinginan masyarakat. Jadi, yang datang ke saya itu benar. Dan ternyata memang saya dapat hampir 91 persen. Saya lihat ada harapan dan ekspektasi yang terlalu besar. Perhitungan saya 65-70 persen. Hitungan di atas kertas 65:35, atau 60:40, kira-kira.

Ada kekhwatiran tidak, ketika lepas jabatan, semua yang Anda bangun tetap terjaga?
Pertama ada blueprint, ada concept plan kota. Paling tidak, pemimpin baru nanti enggak usah pakai 100 persen, seenggaknya 70 persen. Jangan sampai, sudah SMP, kembali lagi ke TK. Saya punya kewajiban juga untuk menyiapkan dan memberi tahu apa yang harus dilakukan nantinya.

Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta

Ada 10 alasan yang ditulis oleh seorang pengguna di opini kompasiana mengapa Jokowi patut dicapreskan di 2014 demi “Indonesia Baru”
  1. Dilihat dari rekam jejak dan sepak terjangnya dalam hal kesehatan, pendidikan, perlindungan warga negara, perekonomian rakyat, dll, Jokowi adalah seorang pemimpin yang Konstitusionalis. Artinya beliau taat, mengerti, dan melaksanakan amanah UUD 1945 dan Pancasila (yang adalah hukum tertinggi dan fondasi Republik ini). Beliau mampu memimpin bangsa ini kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila
  2. Beliau tidak mempunyai hutang dan beban apapun kepada siapapun, baik itu beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi, dlsbg, kecuali kepada Rakyat yang dipimpinnya
  3. Beliau menganut sistem “Principled Leadership”. Artinya beliau memimpin berdasarkan prinsip, tidak bisa dinego, disuap, dipengaruhi, diancam, dlsbg. Bahkan bawahannya yang tidak mengikuti prinsip prinsip beliau akan dijatuhkan sangsi, ditinggal, dipindahkan, atau bahkan dipecat
  4. Beliau adalah seorang pemimpin yang bersih alias bebas dari segala bentuk KKN. Ini disebabkan oleh poin #3. Tidak pernah ada satu kasus korupsi apapun yang menyeret atau mengarah kepadanya. Malah sebaliknya, para bawahannya yang terlibat KKN langsung dipecat
  5. Beliau adalah pemimpin yang tegas dan berani mengambil segala resiko, asalkan keputusan dan solusinya sejalan dengan prinsip prinsip beliau (seperti dalam poin # 3)
  6. Beliau adalah pemimpin yang visioner dan “Results-Oriented”. Artinya beliau selalu memimpin dengan fokus pandangan dan tujuan ke depan, selalu mempunyai target pembangunan, dan senantiasa mengawal dan memastikan targetnya terrealisasi
  7. Beliau adalah pekerja lapangan dan “Problem-Solver”. Alasan utama, beliau mengerti bahwa masalah selalu ada di lapangan bukan di kantor. Oleh sebab itu beliau sering terjun ke lapangan untuk mendengarkan langsung keluh-kesah warga, baru kemudian beliau memetakan masalah. Setelah tahu masalahnya, solusi dan anggaran langsung dirumuskan dan diputuskan. Alasan kedua, beliau sering kembali ke lapangan untuk mem-follow-up, mengecek dan mengawal progressnya
  8. Kalau beliau terpilih sebagai RI-1, semua jajaran mentri dalam kabinet Jokowi bisa dipastikan orang orang yang bersih, professional, dan ahli dalam bidangnya masing-masing (tidak seperti kabinet sekarang: hasil transaksi politik dan bagi-bagi “kue kekuasaan” antar Parpol). Artinya, 1 Jokowi menjadi puluhan “Jokowi”. Juga, semua jajaran Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, dll, se Indonesia akan “diluruskan”. Mengutip kata kata pak Basuki, Wagub DKI sekarang, kalau kepala “lurus”, semua bawahannya bisa “diluruskan”. Satu lagi, Jakarta juga akan semakin maju kalau Jokowi presiden karena Pempus dan Pemprov dan para mentri bersangkutan akan bermitra dan saling mendukung dalam membangun ibukota
  9. Yang tidak kalah pentingnya, semua jajaran Polri (yang berada langsung dibawah komando Presiden) bisa dipastikan akan “dibersihkan” dari oknum oknum Jendral kotor dan korup. Seperti dalam poin #8, kalau pimpinan Polri bersih, semua anggota corpsnya mudah “dibersihkan”. Kalau Polri bersih, semua bentuk KKN di negri ini bisa “dibabat habis”
  10. Yang juga tidak kalah pentingnya, APBN akan “diselamatkan”, tidak bocor, “ditransparansikan”, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh Rakyat Indonesia
Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Gubernur DKI Jakarta

10 poin diatas menunjukkan bahwa kaliber seorang Jokowi adalah kaliber seorang presiden, setara dengan kaliber Soekarno atau Obama. Jokowi layak disebut “Little Soekarno” atau “Little Obama” karena postur tubuhnya yang kurus tapi gesit.

Referensi :

- http://duniapangankita.wordpress.com/2011/03/28/joko-widodo-sang-walikota-teladan/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo
- http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/01/profil-jokowi-joko-widodo.html
- http://politik.kompasiana.com/2012/10/22/10-alasan-mengapa-jokowi-layak-dicapreskan-untuk-ri-1-periode-2014-2019-497462.html

Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com

Biografi Kurt Cobain - Musisi Terkenal

Kurt CobainKurt Cobain terlahir dari broken home terutama ketika kedua orang tuanya bercerai saat ia berumur 8 tahun. Kurt menjadi pemurung, dan sering menyendiri. Ia menulis di tembok kamarnya “ I hate mom”, I hate Dad”, Dad hates mom, mom hate dad, it simply makes you want to be sad. Sejak itu Kurt tak betah di rumah dan sering keluyuran. Talenta musiknya terasah sejak kecil. Tahun 1975 kurt kecil pernah ikut les drum dan jarang pulang. Saat ulang tahunnya ke 14 ia dibelikan gitar oleh pamannya. Gitar itu terus dimainkan siang dan malam. Ia amat fasih memainkan lagu Stairway milik Led Zappelin, another one bites to dust milik queen. Melihat Kurt keranjingan main gitar ibunya sangat khawatir hingga menyuruhnya berhenti main gitar namun nasehat ibunya tak dihiraukannya.

Kegilaan Kurt dengan musik sampai membuatnya keluar dari sekolah dan diusir ibunya dari rumah. Kurt terus keluyuran tiap malam, bergabung dengan komunitas musik, hingga sampai tidur di kolong jembatan, kelaparan hingga mencari makan dengan memancing ikan di sungai. Suatu hari Kurt menceritakan kepedihannya ini dengan lagu populernya Something In The Way.

Kurt memiliki sifat pendiam, susah berkomunikasi, mempunyai sifat menutup diri sehingga ia sulit menemukan partner band. Ia baru menemukan partner setelah bertemu Cris Novoselic. Bersama Cris ia mencari partner lain dan akhirnya bertemu Dave Grohl. Ketiga remaja ini kemudian membentuk band Nirvana. Mereka bertiga adalah pemusik idealis yang tak menghiraukan aliran musik, pakem pembuatan lirik, atau aransemen musik. Mereka mengalir seperti kata hati nuraninya. Lagu-lagunya pun banyak bercerita tentang pemberontakan, pemberontakan sosial, dan kepedihan hidup.

Biografi Kurt Cobain
Nirvana terus melejit seperti meteor dalam dunia musik internasional setelah menerbitkan album pertama mereka bertajuk “Bleach”, bahkan album Nevermind mendapatkan penghargaan doble platinum. Kurt dan Nirvana akhirnya terus berkeliling kota-kota besar di Amerika dan Eropa untuk promosi album. Sambutan khalayak di dunia di luar dugaan. Nirvana dan Kurt menjadi idola baru anak-anak muda di Eropa dan Amerika, jadwal konser, pembuatan video klip dan semua kesibukannya sebagai superstar membuat Kurt justru depresi. Ia menginginkan hidup secara wajar, bebas tanpa tekanan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Mereka dikejar-kejar penggemar, jadwal konser, jadwal promosi, pembuatan video klip sebagai tuntutan bisnis dari perusahaan rekaman. Album-album Nirvana meledak di seantero dunia. Gaya berpakaian, cara bermusik, aliran musik mereka di contek abis oleh remaja di Amerika dan Eropa. Kurt akhirnya kecanduan heroin yang semula digunakan untuk menahan rasa sakit akibat maag kronis dan penyakit sciolisis yang dideritanya sejak lama. Kurt berkali-kali masuk program rehabilitasi narkoba.

Puncak depresi Kurt terjadi saat Kurt Cobain pingsan ketika konser di Munich Jerman tanggal 1 Maret 1994. Sejak meninggalkan rumah sakit tanggal 8 Maret 1994 Kurt sering melakukan percobaan bunuh diri hingga istrinya meminta bantuan polisi untuk mengawasinya. Tanggal 1 April 1994 Kurt kembali masuk di panti rehabilitasi narkoba. Ia kemudian kabur dari tempat tersebut tanggal 2 April 1994. Polisi akhirnya turun tangan mencari keberadaan Kurt, baru pada tanggal 8 April 1994 seorang montir listrik menemukan Kurt di garasi rumahnya dengan keadaan sudah meninggal.

Sebuah Ilustrasi Kurt Cobain Sebelum Bunuh Diri

Sebelum fajar, Kurt Cobain terbangun ditempat tidurnya. Televisi menyala, menyiarkan acara MTV tetapi tanpa suara. Dia berjalan menuju stereo setnya dan menyetel "Automatic for the People" dari REM, lalu menyalakan sebatang Camel Light dan membaringkan diri ditempat tidur dengan mendekap sebuah kertas ukuran besar dan sebuah pena merah di dadanya. Dalam waktu singkat kertas kosong itu mampu menggugah niatnya untuk menulis, menulis kata-kata yang telah dibayangkannya selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun dan bahkan beberapa dekade lamanya, namun dia tidak segera menulis karena kertas besar itu terlihat kecil baginya, terbatas. Sebenarnya dia sudah menulis surat pribadi yang panjang untuk istri dan anak perempuannya yang diletakkan di bawah salah satu dari bantal-bantal yang beraroma parfum Courtney.

Biografi Kurt Cobain
“Kamu tahu, aku mencintaimu. Aku mencintai Frances. Aku minta maaf. Tolong jangan ikuti aku. Maaf, maaf, maaf, (berulang kali ia menuliskan kata “maaf” sehingga memenuhi kertas) maafkan aku. Aku akan selalu ada (dicoret) - Aku akan melindungimu. Aku tak tahu kemana aku akan pergi. Tapi aku tak bisa tinggal lebih lama disini.”

Untuk Boddah

Karena ditulis oleh seorang tolol kelas berat yang jelas-jelas lebih pantas menjadi seorang pengeluh yang lemah dan kenakak-kanakan, surat ini seharusnya mudah dimengerti. Semua peringatan dari pelajaran-pelajaran punk rock selama bertahun-tahun. Setelah perkenalanku dengan – mungkin bisa dibilang – nilai-nilai yang terikat dengan kebebasan dan keberadaan komunitas kita ternyata terbukti sangat tepat. Sudah terlalu lama aku tidak lagi merasakan kesenangan dalam mendengarkan dan juga menciptakan lagu sama halnya seperti ketika aku membaca dan menulis. Tak bisa dilukiskan lagi betapa merasa bersalahnya aku atas hal-hal tersebut. Contohnya, sewaktu kita bersiap di belakang panggung dan lampu-lampu mulai dipadamkan dan penonton mulai berteriak histeris, hal itu tidak mempengaruhiku, laiknya Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai, menikmati cinta dan pemujaan penonton. Sesuatu yang membuatku benar-benar kagum dan iri. Masalahnya, aku tak bisa membohongi kalian. Semuanya saja. Itu tidak adil bagiku ataupun kalian. Kejahatan terbesar yang pernah aku lakukan adalah menipu kalian dengan memalsukan kenyataan dan berpura-pura bahwa aku 100 persen menikmati saat-saat diatas panggung. Kadang aku merasa bahwa aku harus dipaksa untuk naik keatas panggung. Dan aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghargai paksaan itu, sungguh, Tuhan percayalah kalu aku sungguh-sungguh melakukan itu, tapi ternyata itu tidak cukup. Aku menerima kenyataan bahwa aku dan kami telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Tapi, aku hanya seorang narsis yang hanya mmenghargai sesuatu jika sesuatu itu sudah tidak ada lagi. Aku terlalu peka. Aku butuh sedikit rasa untuk bisa merasakan kembali kesenangan yang kupunya ketika kecil. Dalam tiga tur terakhir kami, aku mempunyai penghargaan yang lebih baik terhadap orang-orang, baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun sebagai penggemar, tapi aku tetap tidak bisa lepas dari rasa frustasi, perasaan bersalah pada diriku sendiri, dan empatiku pada semua orang. Semua orang punya sisi baik dan milikku adalah bahwa aku terlalu mencintai orang-orang. Saking cintanya itu membuatku merasa sangat sedih. Aku adalah Jesus man, seorang Pisces yang lemah, peka, tidak tahu terimakasih, dan sedih. Kenapa kamu tidak menikmatinya saja ? tidak tahu. Aku punya istri yang bagaikan dewi yang berkeringat ambisi dan empati dan seorang putri yang mengingatkanku akan diriku sendiri dimasa lalu. Penuh cinta dan selalu gembira, mencium siapa saja yang dia temui karena menurutnya semua orang baik dan tidak akan menyakitinya. Itu membuatku ketakuta sampai-sampai aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku tidak bisa membayangkan Frances tumbuh mennjadi rocker busuk yang suka menghancurkan diri sendiri dan menyedihkan seperti aku sekarang. Aku bisa menerimanya dengan baik, sangat baik, dan aku bersyukur, tapi aku telah mulai membenci semua orang sejak aku berumur tujuh tahun. Hanya karena mereka terlihat begitu mudah bergaul, dan berempati, empati ! Kupikir itu disebabkan karena cinta dan perasaanku yang terlalu besar pada orang-orang. Dari dasar perut mualku yang serasa terbakar, aku ucaokan terimakasih atas surat dan perhatian kalian selama ini. Aku hanyalah seorang anak yang angin-anginan dan plin plan! Sudah tidak ada semangat yang tersisa dalam diriku. Jadi ingatlah, lebih baik terbakar habis daripada memudar. Damai, cinta, empati. Kurt Cobain.
Frances dan Courtney, aku akan berada di altar kalian
Kumohon teruslah hidup Courtney

untuk Frances
untuk hidupnya yang akan lebih bahagia
tanpa aku. AKU CINTA PADAMU. AKU CINTA PADAMU.

Meski berat baginya untuk menulis surat pertama tadi, dia tahu surat kedua yang akan ditulisnya akan sama pentingnya dan dia harus berhati-hati memilih kata-katanya. Lalu dia menulis judul surat itu - “To Boddah” – nama teman khayalannya sewaktu kecil. Dia menggunakan huruf-huruf kecil yang ditulis dengan sangat berhati-hati dan menulis semuanya dalam suatu kesatuan tanpa mengindahkan tanda baca. Dia menyusun kata-katanya secara cermat, untuk memastikan kata-katanya jelas dan mudah dimengerti.

Biografi Kurt Cobain
Setelah selesai menulis surat, dimasukkannya kedalam saku dan dia bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil tas nilon berisi senapan, sekotak peluru dan sebuah kotak cerutu berisi heroin dari lemari bajunya. Dengan perlahan dia berjalan menuruni Sembilan belas anak tangga yang lebar. Akan ada banyak darah, banyak sekali darah dan kengerian yang tidak dia inginkan untuk terjadi didalam rumahnya, karena dia tidak ingin menghantui rumahnya dan meninggalkan anak perempuannya dengan mimpi buruk seperti mimpi-mimpi yang pernah dialaminya.

Kurt melewati dapur, mengambil sekaleng root beer. Dia membuka pintu menuju halaman belakang dan berjalan melewati teras kecil, berjalan dengan santai menuju rumah kaca yang berjarak 20 langkah, menaiki tangga kayu dan membuka pintu menuju taman. Dia duduk di lantai bangunan satu ruangan itu, mengamati keadaan dari pintu depan. Layaknya seorang sutradara hebat, dia sudah merencanakan hal ini sampai pada detail terkecil sekalipun, sudah banyak gladi besih (percobaan bunuh diri) yang dia lakukan beberapa tahun belakangan. Lalu dia mengambil surat dari sakunya, masih ada sedikit ruang tersisa disitu. Dia meletakkannya di lantai dan menulis dengan huruf yang lebih besar - “Kumohon teruslah hidup Courtney, untuk Frances, untuk hidupnya yang akan lebih bahagia tanpa aku. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu.” – untuk mengakhiri suratnya.

Dia mengeluarkan senapan dari tasnya. Lalu dia pergi ke wastafel untuk mengambil sedikit air untuk memasak heoinnya lalu duduk kembali. Dia mengeluarkan kotak berisi 25 butir peluru, membuka dan mengambil 3 butir, memasukkannya kedalam magasin, mengokangnya, lalu melepas pengamannya. Dia menghisap Camel Lightnya yang terakhir dan meminum beberapa teguk root beer. Lalu Kurt mengambil plastic kecil berisi heroin pada kotak cerutunya, heroin jenis black tar ala Meksiko seharga 100 dolar – sebuah jumlah heroin yang banyak. Dia mengambil setengahnya, seukuran penghapus pensil, dan meletakkannya diatas sendik.

Secara cermat dan sangat ahli Kurt menyiapkan heroin dan alat suntiknya, menyuntikkannya diatas siku. Dia meletakkan alat-alat itu kembali dalam kotak dan merasakan dirinya melayang. Kurt menyingkirkan peralatannya, melayang ringan dan makin ringan lagi, sementara nafasnya justru semakin berat. Dengan kekuatan yang tersisa Kurt mengambil senapan yang berat dan mengarahkannya kelangit-langit mulutnya, pelatuknya juga tidak kalah berat dari senapannya. Ini mungkin akan sangat keras dia sangat yakin akan hal itu. Dan kemudian dia pergi.

Referensi :

- http://www.kaskus.us/showthread.php?p=567796315

Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com

Biografi Charlie Chaplin - Sang Legenda Komedian

Biografi Charlie ChaplinCharlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pertunjukan komedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun. Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekitar Kennington Road, kawasan Lambeth, London. Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior adalah keturunan orang Roma, seorang peminum dan hanya sekali-kali saja menghubungi putranya.

Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang ketika itu tinggal bersama seorang wanita simpanan. Rumah tersebut ada di 287 Kennington Road, dan sekarang terdapat plakat peringatan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana. Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan kakak sekandung lain bapak yang bernama Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.

Charlie Chaplin
Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar bernama Central London District School di Hanwell.

Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara tertarik tampil dalam pertunjukan komedi Music Hall di usia yang sangat dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sangat berpengaruh terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya. Tanpa diketahui Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di luar negeri. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan bekerja untuk studio Chaplin di Hollywood. Pada tahun 1928, ibu Chaplin wafat di Hollywood, setelah 7 tahun tinggal di Amerika Serikat atas ajakan ketiga putranya yang sudah sukses.

Chaplin pertama kali naik panggung pada tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di sebuah teater di Aldershot, Chaplin secara mendadak diminta menggantikan ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kelompok penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pertunjukan music halls di Britania. Pada tahun 1900, berkat bantuan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat peran sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Pada tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya sebagai Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani hingga tahun 1906. Chaplin tampil berikutnya dalam acara variety Casey's Court Circus, dan tahun berikutnya sebagai badut dalam kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno.

gaya Charlie Chaplin
Chaplin pertama kali ke Amerika mengikuti pertunjukan keliling kelompok asuhan Fred Karno dari tahun 1910 hingga 1912. Setelah balik ke Inggris dan berada di sana selama 5 bulan, Chaplin kembali berangkat ke Amerika dan tiba di sana tanggal 2 Oktober 1912. Kedatangan Chaplin yang kedua di Amerika juga masih bersama kelompok Fred Karno. Arthur Stanley Jefferson yang kemudian dikenal sebagai Stan Laurel turut serta dalam rombongan dan menjadi teman sekamar Chaplin di asrama. Laurel akhirnya pulang ke Inggris, tapi Chaplin tetap bertahan di Amerika. Di akhir tahun 1913, produser film Mack Sennett terkesan dengan akting Chaplin yang waktu itu sedang bermain untuk rombongan Karno. Sennet mengontrak Chaplin yang setuju untuk bermain dalam film-film yang diproduksi studio Keystone Film. Film pendek Making a Living, komedi satu reel yang dirilis 2 Februari 1914 merupakan penampilan pertama Chaplin di layar perak.

Film-film awal Chaplin diproduksi pada tahun 1914 di Keystone Studios yang merupakan tempat Chaplin belajar teknik pembuatan film, sekaligus mengembangkan karakter Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp kepada publik melalui film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel's Strange Predicament (9 Januari 1914).

Di akhir kontrak dengan Keystone, Chaplin sudah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata sukses besar. Pada tahun 1915, Chaplin menyetujui kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kontrak bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film pada tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang nyaris tanpa batas. Dalam dalam jangka waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menyelesaikan 12 judul film. Film-film ini nantinya berhasil menjadi film komedi klasik dan tetap masih bisa menghibur hingga sekarang. Di kemudian hari, Chaplin mengenang masa bersama studio Mutual sebagai periode paling membahagiakan dalam kariernya.

Setelah kontrak dengan studio Mutual habis pada tahun 1917, Chaplin menandatangani kontrak produksi 8 film tipe dua reel dengan studio First National. Selain pembiayaan dan distribusi film-film (1918-1923) yang ditanggung studio First National, kebebasan artistik seluruhnya berada di tangan Chaplin. Dengan kebebasan berkreasi ada di tangan, Chaplin membangun studio Hollywood sendiri. Pada periode ini tercipta film-film Chaplin yang tak lekang dimakan waktu, dan masih bisa dijadikan panutan bagi pembuat film yang lain. Film-film yang diproduksi Chaplin bersama First National berupa film komedi dengan masa putar singkat, misalnya: A Dog's Life (1918) dan Pay Day (1922), ditambah film dengan masa putar lebih panjang, misalnya: Shoulder Arms (1918), dan The Pilgrim (1923).

Film Chaplin asal periode ini dengan masa putar standar dan berhasil menjadi klasik adalah The Kid (1921). Pada tahun 1919, Chaplin mendirikan distributor film United Artists bersama-sama Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D. W. Griffith. Mereka berempat berusaha melepaskan diri dari sistem monopoli yang dipegang distributor film dan pemilik modal di Hollywood. Usaha ini berhasil, dan kemandirian Chaplin sebagai pembuat film tetap terjamin berkat adanya kendali penuh atas film yang diproduksi di studio milik sendiri. Nama Chaplin terus tercatat sebagai anggota dewan direktur UA hingga di awal tahun 1950-an. Seluruh film Chaplin yang diedarkan United Artists bermasa putar standar, dimulai dari A Woman of Paris (1923), diikuti film The Gold Rush (1925) yang nantinya menjadi klasik, dan diakhiri dengan The Circus (1928).

Film-film bisu yang hingga sekarang dianggap sebagai karya terbesarnya, City Lights (1931) dan Modern Times (1936) justru dibuat Chaplin ketika dunia sinema sudah mengenal film bersuara. Di kedua film tersebut, Chaplin mengerjakan sendiri efek suara dan ilustrasi musik. Film City Lights mungkin berisi keseimbangan sempurna antara komedi dan sentimentalitas ala Chaplin. Adegan terakhir film City Lights dipuji kritikus James Agee yang berkomentar di majalah Life tahun 1949 sebagai: "sepotong akting paling hebat yang pernah direkam seluloid". Film bersuara karya Chaplin yang dibuat di Hollywood adalah: The Great Dictator (1940), Monsieur Verdoux (1947), dan Limelight (1952).

Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah dikenal sejak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an. Film Modern Times (1936) adalah film bisu, tapi memperdengarkan dialog yang keluar dari benda-benda mati, seperti radio atau pesawat televisi. Chaplin memang sengaja membuatnya seperti itu untuk membantu penonton film pada tahun 1930-an yang tidak lagi terbiasa melihat film bisu. Film Modern Times sekaligus film pertama yang memperdengarkan suara Chaplin (pada lagu yang dipasang di akhir film). Walaupun demikian, film ini masih dianggap film bisu oleh sebagian penonton, sekaligus akhir dari era film bisu karya Chaplin.

Chaplin dikenal sebagai artis serba bisa, koreografi film Limelight (1952) dikerjakannya sendiri, begitu pula lagu latar film The Circus (1928). Lagu berjudul "Smile" merupakan ciptaan Chaplin yang paling terkenal di antara semua lagu yang pernah ditulisnya. Ditulis untuk film "Modern Times", lagu "Smile" diberi tambahan lirik untuk dinyanyikan Nat King Cole sewaktu ingin diedarkan kembali pada tahun 1950-an. Lagu "This Is My Song" dari film terakhir Chaplin, "A Countess From Hong Kong" berhasil menjadi hit dalam berbagai bahasa pada tahun 1960-an (terutama versi Petula Clark). Film Limelight berisi lagu tema berjudul "Eternally" yang berhasil menjadi hit pada tahun 1950-an. Ilustrasi musik untuk film Limelight yang dikerjakan Chaplin mendapat nominasi Academy Awards pada tahun 1972. Hal ini dimungkinkan karena pertunjukan perdana di Los Angeles tertunda selama dua dekade.

Chaplin memenangkan 2 penghargaan kehormatan Academy Awards. Waktu itu belum ada prosedur audit pemungutan suara, dan penghargaan Oscar yang pertama dibagi-bagikan pada 16 Mei 1929 berdasarkan pembagian kategori yang sangat luwes. Chaplin mulanya dinominasikan sebagai Aktor Terbaik dan Sutradara Komedi Terbaik untuk karyanya The Circus, tapi namanya ditarik kembali dan dewan Academy justru memutuskan untuk memberi penghargaan istimewa untuk "kegeniusan, kemampuan serba bisa dalam akting, penulisan, penyutradaraan, dan produksi film The Circus". Film lain yang menerima penghargaan istimewa pada tahun itu adalah The Jazz Singer.

Penghargaan kehormatan yang kedua dari Academy diterima Chaplin 44 tahun kemudian pada tahun 1972. Chaplin menerima penghargaan atas "pengaruh tak terhingga yang dibuatnya dan menjadikan film sebagai bentuk seni abad ini". Chaplin keluar dari pengasingannya untuk menerima penghargaan ini. Setelah Chaplin menerima penghargaan, para hadirin berdiri memberikan sambutan tepuk tangan selama 5 menit penuh yang hingga sekarang tercatat sebagai standing ovation terlama sepanjang sejarah Academy Award.

Chaplin juga pernah masuk nominasi sebagai penerima penghargaan Academy untuk Aktor Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Terbaik untuk karyanya The Great Dictator, tapi gagal. Film Monsieur Verdoux (1947) juga pernah dicalonkan sebagai Skenario Asli Terbaik, namun lagi-lagi gagal meraih penghargaan. Sewaktu masih aktif sebagai pembuat film, Chaplin pernah menyatakan ketidakpuasannya pada Academy Awards. Putranya yang bernama Charles Jr. bercerita tentang tindakan Chaplin menjadikan penghargaan Oscar yang diterimanya pada tahun 1929 sebagai pengganjal pintu yang menjadi sebab kemarahan dewan Academy pada tahun 1930-an. Hal ini mungkin menjadi alasan film City Lights sama sekali tidak pernah masuk nominasi, padahal berbagai hasil jajak pendapat sepakat film ini sebagai salah satu film terbesar dalam sejarah layar perak.

Di usia lanjut, Chaplin pernah memperoleh Academy Award yang didapatnya dari hasil kompetisi dan bukan secara kehormatan. Pada tahun 1973, film Limelight (1952) mendapat penghargaan Oscar untuk Academy Award untuk Ilustrasi Musik Asli (Best Music in an Original Dramatic Score). Chaplin membintangi film ini bersama Claire Bloom, serta tampil secara cameo bersama Buster Keaton yang merupakan satu-satunya penampilan kedua komedian terbesar dalam satu film. Setelah film selesai diproduksi, kecenderungan politik yang dianut Chaplin menyebabkan film Limelight tidak jadi diputar di Los Angeles. Pemutaran di Amerika Serikat baru berlangsung pada tahun 1972, sehingga film ini walaupun diproduksi tahun 1952 berhak masuk nominasi.

Dua film terakhir Chaplin dibuat di London: A King in New York (1957) yang dibintanginya sendiri (sekaligus penulis skenario dan sutradara), dan A Countess from Hong Kong (1967) dengan bintang Sophia Loren dan Marlon Brando. Film A Countess from Hong Kong merupakan penampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk laut.

Dalam otobiografi berjudul My Life in Pictures terbitan tahun 1974, Chaplin menuturkan bahwa dirinya sudah menulis skenario untuk dibintangi Victoria, putri terkecilnya. Kalau skenario yang diberinya judul The Freak jadi diproduksi, Victoria akan diberi peran sebagai bidadari. Menurut Chaplin, skenario film ini sudah selesai dan latihan praproduksi sudah dimulai (buku ini memuat foto Victoria lengkap dengan kostumnya), tapi produksi dihentikan karena Victoria menikah. Chaplin menambahkan, "Kapan-kapan, pasti aku buat." Kesehatan Chaplin terus menurun pada tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud. Salah satu karya yang diketahui sebagai karya terakhir Chaplin adalah ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses pada tahun 1923.

buku Charlie Chaplin
Chaplin menerima gelar Knight Commander of the British Empire (KBE) dari Ratu Elizabeth II pada 4 Maret 1975. Nama Chaplin pertama kali diusulkan sebagai penerima pada tahun 1931, dan masuk dalam daftar calon untuk yang kedua kali pada tahun 1956, tapi diveto pemerintah Konservatif yang tidak ingin merusak hubungan dengan Amerika Serikat di tengah ketegangan Perang Dingin dan Krisis Terusan Suez. Chaplin wafat di usia 88 tahun dalam tidurnya pada Hari Natal tahun 1977, di Vevey, Swiss. Chaplin dimakamkan di Pekuburan Corsier-Sur-Vevey di Corsier-sur-Vevey, Kanton Vaud, tapi makamnya dipindah di dekat Danau Jenewa setelah pernah dicuri sekelompok orang.

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Charlie_Chaplin

Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com

Biografi Michael Phelps - Perenang Dunia

Michael PhelpsMichael Fred Phelps II (lahir di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat 30 Juni 1985) adalah perenang Amerika Serikat dan pemecah rekor dunia (sejak 2006). Pada Usia 15 tahun Michael Phelps telah berpartisipasi di Olimpiade 2000 di Sydney sebagai perenang putra termuda diajang Olimpiade sejak 68 tahun. Namun ia tidak memenangkan medali, ia finish ke-5 pada nomor 200 m gaya kupu-kupu. 5 Bulan setelah Olimpiade Sydney, Phelps memecahkan rekor dunia 200 m gaya kupu-kupu. Berikutnya, pada usia 15 tahun 9 bulan, perenang putra termuda pemecah rekor dunia yang pernah ada. Ia lalu memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri di Kejuaraan Dunia Renang di Fukuoka, Jepang (1:54:58).

Tahun 2002 pada kejuaraan nasional di Fort Lauderdale, Florida, Phelps juga memecahkan rekor dunia pada nomor 400 m gaya individual dan memecahkan rekor nasional AS pada nomor 100 m gaya kupu-kupu dan nomor 200 m gaya individual. Tahun 2003, Phelps memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri di nomor 400 m gaya individual (4:09:09) dan pada bulan Juni, ia memecahkan rekor dunia di nomor 200 m gaya individual (1:56:04). Lalu pada 7 Juli 2004, Phelps memecahkan rekor dunia lagi atas namanya sendiri di nomor 400 m gaya individual (4:08:41) dan menjadi andalan Amerika Serikat di Olimpiade 2004.

Pada 4 November 2004, Phelps ditahan polisi karena mabuk saat sedang mengemudi mobil setelah menerobos tanda pemberhentian di mobil Land Rover-nya bersama kedua temannya. Pada 29 Desember 2004, Phelps dituntut 18 bulan masa percobaan. Ia didenda $250, mengganggu ibunya saat sedang mengemudi dalam keadaan mabuk, dan mengganggu para siswa di 3 area SMA pada 1 Juni 2005.

perenang
Kehidupan buruk Phelps tidak berlangsung lama. Di Oimpiade Beijing 2008, dia berambisi memecahkan rekor Mark Spitz yang meraih 7 emas dalam satu kejuaraan Olimpiade. Dan ambisi tersebut menjadi kenyataan. Phelps memboyong 8 medali emas di Olimpiade akbar tersebut dengan 5 emas diantaranya adalah gelar individu; dan lima diantaranya dengan pemecahan rekor dunia.

Dikirim Oleh :

Fajar (fajardace.dace@gmail.com)
Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com. Anda punya biografi Tokoh menarik? kirimkan ke kirim_biografi@yahoo.com agar segera dimuat di blog ini. Terima Kasih

Minggu, 05 Februari 2012

Kirim Biografi Untuk Dibagi Di Blog ini

Meskipun anda bukan penulis, namun Anda mempunyai sebuah artikel biografi tokoh yang menarik, berbagilah melalui blog kami! Kami membuka kesempatan kepada semua anggota masyarakat untuk berbagi biografi atau profil seorang tokoh menarik di sekitar Anda. Ini bisa menjadi kesempatan untuk belajar menulis Biografi atau sekedar berbagi informasi tokoh yang menarik. Karena itu, lekas kirimkan artikel biografi tokoh Anda ke email : kirim_biografi@yahoo.com

dan jangan lupa cantumkan biodata diri anda, aktualisasikan kegemaran anda membaca dan menulis! kami berterima kasih sekali jika anda membantu mengembangkan blog ini.

Biografi dan Profil Tokoh Berpengaruh www.sookai13.blogspot.com